Dulu aku bilang,
“Kau diam, aku mati. Karena kamu si jantung hati.”

Kau pernah bilang,
“Cinta membuatku romantis. Tapi putusanmu membuat aku menangis.”

Kini,
Kau jadi jantung hatinya.
Tak ada kisah romantis antara kita.

Kemarin kau katakan,
“Kita jumpa lagi, seperti ditakdirkan untuk bernostalgia.”

Nostalgia..
Aku mengeja dengan fasih.
Ya, dan aku terjebak di dalamnya.. – at Ruang Nostalgia

View on Path